Langsung ke konten utama

Menyikapi Hasil Yang Mengecewakan



Saat kita belajar dan sudah diniatkan karena Allah tapi hasil tidak memuaskan, malah disalahkan orangtua. Bagaimana menyikapinya?
.
Bismillah.. Alila coba jawab pertanyaan diatas ya dear 😊
.
Waahh siapa nih yang pernah mengalami hal yang sama?
Sudah belajar giat dengan penuh semangat lilLaah, ngerjain soal dengan cara yang halal, jujur, nggak nyontek dan tengok kanan kiri, tapi hasil masih ngga memuaskan juga. Sudah gitu, dimarahi orangtua pulak. Bagai jatuh tertimpa tangga 😢
.
Dear.. Ingat yaa.. Allah itu tidak menilai hasil, tapi prosesnya 😊
Jadi, kalau ada yang kecewa dengan hasil yang sudah kau perjuangkan, jangan pusing. Cukup pahamkan mereka bahwa ini adalah hasil yang Allah kehendaki. Jangan lupa, minta doa mereka supaya nilaimu lebih bagus di kemudian hari. Sembari menyemangati diri untuk belajar lebih giat lagi.
.
Coba husnuzhan sama Allah, dengan hasil yang nge-pas ini, mudah2an mengantarkanmu mendapat sekolah yang baik, prestasimu meningkat, dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang baik, yang cocok dengan pergaulanmu. Sebab kau mendapatkannya dengan keimananmu kepada Allah, insyaa Allah hasilnya juga akan berkah
.
Bisa jadi kalau kamu mendapat nilai yang bagus tapi dg cara nyontek, dpt nem tinggi, terus dpt sekolah favorit. Tapi dipertengahan jalan kamu justru tertimpa masalah, kamu bertemu teman2 yang salah jalan dalam pergaulan, uang jajan serasa selalu kurang, bayaran sekolah macet2an, prestasi menurun, dan sederet masalah2 lainnya. Inilah akibat dari menentang caranya Allah. Takdir manis yang berbuah Mudharat, hasil kecuranganmu di hari kemarin.
.
Semoga bermanfaat ya dear 😇
.
#Semangatfiisabiilillaah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarah Hadist Arba'in 1 | Urgensi Niat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Dauroh 'Mengenal Asma'ul Husna' Sesi 2 - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

Perjanjian Yang Kuat Dalam Islam

PERJANJIAN YANG KUAT Diantara perjanjian yang paling kuat adalah pernikahan, karena akad nikah adalah perjanjian dengan nama Allah, dan Allah menyebutnya sebagai perjanjian yang kuat. Allah 'azza wa jalla berfirman, وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا . "Dan isteri-isterimu telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." [An-Nisa: 21] Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُم أَخَذتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللَّهِ وَاستَحلَلتُم فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ . “Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan para wanita, karena kalian telah mengambil mereka (sebagai istri) dengan perjanjian Allah dan menghalalkan hubungan suami istri dengan kalimat Allah.” [HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu] Dan setiap perjanjian adalah amanah, maka para istri adalah amanah Allah di pundak suami untuk diperlakukan dengan baik, dan kelak Allah 'azza wa jalla akan meminta pertanggung jawaban atas amanah ini di hari kiamat. Al-Ima

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-30 - Ustadz Dr. Fir...

Apakah Amalan Yang Gugur Bisa Kembali - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, ...

Kajian Umum : Fiqh Bermedia Sosial - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Kemuliaan Sholat Malam - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Kajian Sirah Bahtera Nabi Nuh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Hijrah, Sejarah Dan Ibroh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc...