Langsung ke konten utama

Mengetahui Kecurangan Teman Kantor



Assalamualaikum #lovalila, Alila mau jawab pertanyaan nih. Bismillahirrahmanirrahiim...
.
Bagaimana sikap yang seharusnya kalo di tempat kerja kita terjadi kecurangan, dan dalam praktiknya kita dituntut ikut andil (curang) didalamnya?
.
Sangat banyak sekali kecurangan-kecurangan yang terjadi dilingkungan kita. Dan yang lebih parahnya lagi, kita dituntut untuk ikut menjalani dan menikmati hasil dari kecurangan tersebut. Padahal kita tahu Allah sangat melaknat bagi mereka yang berbuat curang, Allah berfirman:
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang" (QS. Al Muthaffifin:1)
.
Lalu seperti apa seharusnya kita menyikapi hal tersebut? Maka satu-satunya jalan kebenaran di Dunia ini hanyalah bertaqwa kepada Allah. Dan salah satu cara bertakwa kepada Allah ada Amar ma'ruf nahi mungkar seperti yang Allah firmankan:
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
.
Dalam Ayat tersebut Allah paham sekali dengan efeknya jika kita melawan kemungkaran, karena pasti akan terjadi hal yang tidak menyenangkan menimpa. Maka disitu Allah menjelaskan pula solusinya, yaitu bersabarlah jika nantinya terjadi suatu hal yang menimpa.
.
Dear Sholihah, Allah hanya menuntut kita untuk beramal yang benar dan menyampaikan kebenaran pada lingkungan disekitar kita. Tentang hasilnya berhasil atau tidak, itulah kuasa Allah. Allah ingin menilai, seberapa kuatkah ketaqwaan hambaNya dalam menjalani kehidupan, meski banyak cobaan yang mereka hadapi.
.
#SemangatFiiSabiilillaah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarah Hadist Arba'in 1 | Urgensi Niat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Dauroh 'Mengenal Asma'ul Husna' Sesi 2 - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

Perjanjian Yang Kuat Dalam Islam

PERJANJIAN YANG KUAT Diantara perjanjian yang paling kuat adalah pernikahan, karena akad nikah adalah perjanjian dengan nama Allah, dan Allah menyebutnya sebagai perjanjian yang kuat. Allah 'azza wa jalla berfirman, وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا . "Dan isteri-isterimu telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." [An-Nisa: 21] Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُم أَخَذتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللَّهِ وَاستَحلَلتُم فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ . “Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan para wanita, karena kalian telah mengambil mereka (sebagai istri) dengan perjanjian Allah dan menghalalkan hubungan suami istri dengan kalimat Allah.” [HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu] Dan setiap perjanjian adalah amanah, maka para istri adalah amanah Allah di pundak suami untuk diperlakukan dengan baik, dan kelak Allah 'azza wa jalla akan meminta pertanggung jawaban atas amanah ini di hari kiamat. Al-Ima

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-30 - Ustadz Dr. Fir...

Apakah Amalan Yang Gugur Bisa Kembali - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, ...

Kajian Umum : Fiqh Bermedia Sosial - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Kemuliaan Sholat Malam - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Kajian Sirah Bahtera Nabi Nuh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Hijrah, Sejarah Dan Ibroh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc...