Aku mendakwahimu karena cinta, agar kita rasakan indahnya Islam bersama.
.
Aku mendakwahimu bukan berarti aku sudah suci, pemegang kunci surga. Kuakui, akupun tak luput dari salah dan dosa. Namun kuingin mengamalkan setitik ilmu ini, kuingin melakukan apa yang ku bisa, memberikan yang terbaik yang bernilai pahala dihadapan-Nya.
.
Tahukah kamu?
Surga Allah terlalu luas untuk dihuni sendirian. Maka dari itu, aku ingin kita memasukinya bersama-sama..
Dengan belajar bersama, taat bersama.
.
Jadi, kalau aku ada salah, ingetin aku juga ya temans 😊
Sayang kan?
Yuk mention sahabatmu..
.
#DakwahTandaCinta
Kisah Cinta Saidina Ali dan Siti Fatimah Az-Zahrah. Dipendamkan di dalam hatinya, yang tidak diceritakan kepada sesiapa tentang perasaan hatinya. Tertarik dirinya seorang gadis, yang punya peribadi tinggi, paras yang cantik, kecekalan yang kuat, apatah lagi ibadahnya, hasil didikan ayahnya yang dicintai oleh umat manusia, yakni Rasulullah S.A.W. Itulah Fatimah Az-Zahrah, puteri kesayangan Nabi Muhammad, serikandi berperibadi mulia. Dia sedar, dirinya tidak punya apa-apa, untuk meminang puteri Rasulullah. Hanya usaha dengan bekerja supaya dapat merealisasikan cintanya. Itulah Ali, sepupu baginda sendiri. Sehingga beliau tersentap, mendengar perkhabaran bahawa sahabat mulia nabi, Abu Bakar As-Siddiq, melamar Fatimah. ”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali. Ia merasa diuji kerana merasa apalah dia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin dia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan ...
Komentar
Posting Komentar