Langsung ke konten utama

Doa Tobat Nabi Adam • Fatwa NU


Doa Tobat Nabi Adam • Fatwa NU

Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitab ad-Durul Mantsûr fît Tafsîril Ma’tsûr mengutip sejumlah riwayat tentang kisah pertobatan Nabi Adam. Ketika diusir dari surga dan jatuh ke bumi, beliau mendatangi Ka’bah dan shalat dua rakaat, kemudian berdoa, dalam untaian doa yang indah:
.
“Ya Allah, sungguh Engkau tahu apa yang tersembunyi dan tampak dariku, karena itu terimalah penyesalanku. Engkau tahu kebutuhanku, maka kabulkanlah permintaanku. Engkau tahu apa yang ada dalam diriku, maka ampunilah dosaku. Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu iman yang menyentuh kalbuku dan keyakinan yang benar sehingga aku tahu bahwa tidak akan menimpaku kecuali telah Engkau tetapkan atasku. Ya Allah berikanlah rasa rela terhadap apa yang Engkau bagi untuk diriku.”
.
Allah kemudian menjawab doa Nabi Adam:
.
“Hai Adam, Aku telah terima taubatmu dan telah Aku ampuni dosamu. Tidak ada seorang pun di antara keturunanmu yang berdoa dengan doa sepertimu kecuali Aku ampuni dosa-dosanya, Aku angkat kesedihan dan kesulitannya, Aku cabut kefakiran dari dirinya, Aku niagakan dia melebihi perniagaan semua saudagar, Aku tundukkan dunia di hadapannya meskipun dia tidak menghendakinya.”
.
Doa Nabi Adam yang indah dijawab oleh Allah dengan jawaban yang lebih indah. Jalaluddin as-Suyuthi juga mengutip riwayat bahwa sebelum memanjatkan doa, Nabi Adam tawassul dengan nama Muhammad. Beliau bermunajat: “Ya Allah, jika Aku memohon kepada-Mu dengan nama Muhammad, apakah Engkau sudi mengampuni dosaku?” Allah menjawab, “Siapa Muhammad?”. Adam berkata, “Maha Suci Engkau, ketika Engkau ciptakan aku, aku tengadahkan wajahku menghadap arasy-Mu dan di sana tertulis kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله, maka Aku tahu bahwa tidak ada seorang pun yang lebih tinggi derajatnya di sisi-Mu kecuali dia yang namanya bersanding dengan nama-Mu.” Allah menjawab, “Hai Adam, dia adalah nabi terakhir dari keturunanmu. Jika bukan karena dia, aku tidak akan menciptakanmu (لو لا هو ما خلقتك).
.
***
.

.
#nahdlatululama #nuonline #nuonline_id #doa #taubat #nabiadam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarah Hadist Arba'in 1 | Urgensi Niat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Dauroh 'Mengenal Asma'ul Husna' Sesi 2 - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

Perjanjian Yang Kuat Dalam Islam

PERJANJIAN YANG KUAT Diantara perjanjian yang paling kuat adalah pernikahan, karena akad nikah adalah perjanjian dengan nama Allah, dan Allah menyebutnya sebagai perjanjian yang kuat. Allah 'azza wa jalla berfirman, وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا . "Dan isteri-isterimu telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." [An-Nisa: 21] Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُم أَخَذتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللَّهِ وَاستَحلَلتُم فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ . “Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan para wanita, karena kalian telah mengambil mereka (sebagai istri) dengan perjanjian Allah dan menghalalkan hubungan suami istri dengan kalimat Allah.” [HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu] Dan setiap perjanjian adalah amanah, maka para istri adalah amanah Allah di pundak suami untuk diperlakukan dengan baik, dan kelak Allah 'azza wa jalla akan meminta pertanggung jawaban atas amanah ini di hari kiamat. Al-Ima

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-30 - Ustadz Dr. Fir...

Apakah Amalan Yang Gugur Bisa Kembali - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, ...

Kajian Umum : Fiqh Bermedia Sosial - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Kemuliaan Sholat Malam - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Kajian Sirah Bahtera Nabi Nuh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Hijrah, Sejarah Dan Ibroh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc...