Langsung ke konten utama

Ayat Al-Quran Yang Turun Karena Kegelisahan Umar Bin Khattab

Ayat Al-Quran Yang Turun Karena Kegelisahan Umar Bin Khattab 


√ Nasehat Islam 

Ternyata banyak Ayat-ayat al qur'an yang turun karena kegundahan / kegelisahan umar bin khattab. Beberapa Ulama yang menuliskannya seperti Asy Suyuthi Rahimahullah Ta’ala. Beliau membuat bab khusus tentang pendapat Umar ada di dalam Al Quran Nur Karim. Bahkan Ibnu Asakir meriwayatkan perkataan Ali bin Abi Thalib Ra, beliau (Ali bin Abi Thalib Ra) mengatakan sendiri bahwa di dalam Al Quran benar-benar ada pendapat Umar. Di dalam buku Fadhoil al Imamain (keutamaan dua imam) karya Abu Abdillah Asy Syaibani beliau mengumpulkan ada 21 pendapat dan tema dari Umar bin Khattab Ra yang diabadikan oleh Al Quran Nur Karim.

Berikut kami jabarkan :

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al Ahzab : 59)

Suatu hari Umar mendatangi Rasulullah SAW, di hatinya menyimpan resah tentang keluarga Nabi SAW dan kegundahan hati Umar membuat Allah SWT memberikan wahyu kepada Rasulullah tentang hijab untuk para muslimah. Ketika Umar berkata kepada Rasulullah, “Yaa Rasulullah, andai Allah menurunkan ayat tentang hijab karena ada banyak orang keluar masuk menemui istrimu sementara orang bermacam-macam (ada orang baik dan yang tidak baik).” Ketidaknyamanan Umar karena begitu cintanya kepada keluarga Rasulullah ( keluarga dan istri-istri Rasulullah). Kalimat inilah yang menjadi Asbabun Nuzul dalam surat Al Ahzab 59 yang memerintahkan sejak hari itu agar setiap muslimah memakai pakaian jilbab. al ahzab 59

 "Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan". (QS. At Tahrim : 5)

Di hari yang lain Umar kedatangan sahabat mengajinya. Dari sahabatnya itulah Umar mendapat kabar yang mengejutkan dan reaksi Umar keseluruhannya diabadikan oleh Al Quran. Umar tidak setiap hari datang ke Masjid Nabawi untuk belajar ke Nabi SAW karena harus ke pasar. Dia bergantian dengan tetangganya. Hari ini Umar, besok tetangganya, begitu mereka bergantian untuk memberikan ilmu dan berita yang terjadi di dalam Kota Madinah. Suatu hari giliran tetangganya dan dia mengetuk pintu rumah Umar dan berkata “ada peristiwa yang menakutkan dan luar biasa bahaya” Umar menduga datang musuh. Karena muslimin saat itu sedang membicarakan tentang kedatangan musuh. Kemudian tetangganya mengatakan “lebih berat dari itu.” Umar kaget dan berkata “apa itu?”. Dia berkata “Nabi menceraikan seluruh istrinya”. Salah satu istri Nabi Ummul Mukminin adalah putri Umar "Hafshah Ra" kemudian dia langsung pergi ke rumah putrinya dan memarahi Hafshah. “Ini pasti karena kalian” sampai kemudian keluarlah kalimat Umar yang kemudian menjadi asbabun nuzul bahkan ini adalah termasuk ayat yang kalimat Umar diabadikan apa adanya. Surat At Tahrim 5

"Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar." (QS. An Nur : 16)

Bahkan perkataan Umar tentang kedustaan orang-orang Munafik yang disebarkan untuk mencoreng kemuliaan Ummul Mukminin Aisyah Ra juga ditulis di dalam Al Quran. Aisyah Ra Ummul Mukminin pernah mendapati kehidupan yang sulit ketika beliau dituduh berbuat serong. Suatu tuduhan yang tidak bertanggung jawab. Ketika Nabi SAW berbincang dengan Umar bin Khattab, Umar berkata “Yaa Rasulullah, siapa yang menikahkan engkau? Bukankah Allah.” Rasul mengatakan “Allah”. “Apakah engkau menduga Yaa Rasulullah, Allah Ta’ala memasukkan wanita yang tidak baik dalam kehidupanmu. Kemudian Umar berkata “Subhaanaka haadzaa buhtaanun ‘adziim (Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar.” Artinya tuduhan yang menuduh Ummul Mukminin Aisyah adalah suatu dusta yang besar.  Dan kalimat “Subhaanaka haadzaa buhtaanun ‘adziim” diabadikan apa adanya di surat An Nur dalam rangkaian peristiwa hadistul ifki (berita dusta). Asbabun Nuzulnya adalah kalimat Umar Ra dan kemudian Allah SWT menyampaikan An Nur ayat 16. Kalimat "Subhaanaka haadzaa buhtaanun ‘adziim (Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami) , ini adalah dusta yang besar" adalah kalimat yang berasal dari Umar Ra yang disampaikan kepada Rasulullah SAW dimana Umar Ra adalah orang yakin betul bahwa Aisyah Ra adalah wanita yang suci seperti yang diyakini Umar dan sahabat yang lain. Dan Allah menurunkan surat An Nur yang menyatakan Ummul Mukminin Aisyah adalah wanita yang suci

"Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik."(QS. At Taubah : 84)

Sikap yang diambil Umar dalam menghadapi kematian tokoh munafik juga membuat Allah menurunkan wahyunya. Ketika tokoh besar munafik mati (Abdullah bin Ubay bin Salul) orang yang membuat muslimin kerepotan dan hampir bertikai gara-gara dia. Kalimatnya yang kasar menghina muslimin, mengacaukan muslimin dari dalam, memprovokasi musuh Islam agar mau menyerang muslimin. Begitu dia mati, Rasulullah orang yang baik dan lembut tergerak hatinya untuk datang dan menyolatkan jenazah tokoh munafik. Begitu Nabi siap menyolati maka Umar datang dan berdiri di depan Nabi SAW kemudian berkata, “Yaa Rasulullah engkau solatkan musuh Allah ini”. Karena peristiwa inilah Allah menurunkan syariatnya. Inilah yang menjadi asbabun nuzul dalam surat At Taubah 84 .

Dengan ayat inilah maka tidak boleh Abdullah bin Ubay dan tokoh munafik lainnya disolati oleh Rasulullah SAW dan ini berawal dari kalimat Umar bin Khattab yang dimuliakan oleh Allah SWT.

"Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar." (QS. Al Baqarah : 12) 

Yang juga merupakan pendapat Umar Ra yang dimuliakan Allah untuk diabadikan sebagai ayat dalam kitab suci kita adalah ayat yang berbicara tentang sholat sunnah di Maqom Ibrahim. Maqom Ibrahim adalah sebuah tempat yang dahulunya adalah bekas tempat berdirinya Nabi Ibrahim yang posisinya tepat di depan pintu Ka’bah. Setelah kita melaksanakan thowaf maka kita disunnahkan untuk sholat di Maqom Ibrahim. Sholat sunnah di Maqom Ibrahim diawali oleh kalimat Umar yang berkata “Yaa Rasulullah andai kita jadikan Maqom Ibrahim ini tempat untuk sholat.” Maka kemudian Al Quran menyampaikan dalam surat Al Baqarah: 12

"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa" (QS. Al baqarah : 21)

Dari kegelisahan Umarlah ayat tentang pengharaman khamar turun. Kita tahu bahwa Allah menurunkan pelarangan khamar dengan cara bertahap. Tahapan pertama ada di dalam surat Al Baqarah ayat 21, Allah berfirman“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.” Allah sampaikan ketika ada yang bertanya tentang khamar dan judi dikatakan bahwa dua-duanya ada manfaatnya tetapi dosanya lebih besar. Artinya nyaris tidak ada pelarangan dalam ayat itu.

 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[301], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. (QS. An Nisa" : 43)

Ketika ayat itu turun maka Umar mendatangi Rasulullah dan berkata “Yaa Rasulullah, tidakkah Allah menjelaskan kepada kita tentang khamar yang lebih jelas dari ini.” Maka kemudian turun ayat setelahnya asbabun nuzul dalam surat An Nisa’ 43

 Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al Maidah : 90)

"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)". (QS. Al Maidah : 91)

Dan itu tidak membuat Umar puas. Dia datang pada Rasulullah SAW dan berdoa “Yaa Allah, jelaskan tentang khamar lebih jelas lagi.” Karena pelarangannya baru sebagian maka kemudian inilah yang menjadi asbabun nuzul ketika Allah melarang dengan sangat tegas dalam ayat Al Maidah 90-91.

Maka begitu diturunkan dan dibacakan kepada Umar Ra “fahal antum muntahun (apakah kamu tidak mau berhenti?)” maka Umar berkata “ Intahaina.. intahaina.. sudah kalian berhenti.. kalian berhenti..”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Cinta Saidina Ali dan Siti Fatimah Az-Zahrah • Nasehat Islam

Kisah Cinta Saidina Ali dan Siti Fatimah Az-Zahrah. Dipendamkan di dalam hatinya, yang tidak diceritakan kepada sesiapa tentang perasaan hatinya. Tertarik dirinya seorang gadis, yang punya peribadi tinggi, paras yang cantik, kecekalan yang kuat, apatah lagi ibadahnya, hasil didikan ayahnya yang dicintai oleh umat manusia, yakni Rasulullah S.A.W. Itulah Fatimah Az-Zahrah, puteri kesayangan Nabi Muhammad, serikandi berperibadi mulia. Dia sedar, dirinya tidak punya apa-apa, untuk meminang puteri Rasulullah. Hanya usaha dengan bekerja supaya dapat merealisasikan cintanya. Itulah Ali, sepupu baginda sendiri. Sehingga beliau tersentap, mendengar perkhabaran bahawa sahabat mulia nabi, Abu Bakar As-Siddiq, melamar Fatimah. ”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali. Ia merasa diuji kerana merasa apalah dia dibanding Abu Bakar. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin dia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan ...

Nasehat Haedar Nashir Agar Umat Islam Bersatu • Umat Muhammadiyah

Nasehat Haedar Nashir Agar Umat Islam Bersatu • Umat Muhammadiyah Di negeri ini perbedaan paham dan kepentingan sesama umat Islam jika tidak dibarengi jiwa toleransi tinggi berpotensi memperlemah kekuatan Islam. Saling tuding ekstrim dan radikal dapat menjadi pemicu. Baik dalam tatanan umum lebih-lebih dalam perbedaan kepentingan politik, potensi centang perenang masih menjadi problem klasik umat Islam Indonesia. . . #muhammadiyah #lensamu #takwa #iman #istiqomah #berkah #allahuakbar #alhamdulilah #islam #nasehat #muhasabah #islam #pencerahan #gerakanpembaruan #muhammadiyahgerakanku #ayatsuci #kekuatanalquran #teladan #petuahhidup #petunjukAllah #nasehat #berkemajuan #akhlakulkarimah #taat #hadist #kebaikanislam #muhasabah #ayojadibaik #hijrah

Kisah Nabi Yunus ‘Alaihissalam

Kisah Nabi Yunus ‘Alaihissalam Di daerah Mosul, Irak, terdapat sebuah kampung bernama Ninawa yang penduduknya berpaling dari jalan Allah yang lurus dan malah menyembah patung dan berhala. Allah Subhanahu wa Ta’ala ingin memberikan petunjuk kepada mereka dan mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, maka Dia mengutus Nabi Yunus ‘alaihissalam untuk mengajak mereka beriman dan meninggalkan sesembahan selain Allah ‘Azza wa Jalla. Akan tetapi mereka menolak beriman kepada Allah dan tetap memilih menyembah patung dan berhala. Mereka lebih memilih kekafiran dan kesesatan daripada keimanan dan petunjuk, mereka mendustakan Nabi Yunus ‘alaihissalam, mengolok-olok dan menghinanya. Maka Nabi Yunus pun marah kepada kaumnya dan tidak berharap lagi terhadap keimanan mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mewahyukan kepada Yunus untuk memberitahukan kaumnya, bahwa Allah akan mengadzab mereka karena sikap mereka itu setelah berlalu tiga hari. Lalu Nabi Yunus menyampaikan perihal adzab itu kepada kaumnya...

Kisah Nabi Syu’aib ‘Alaihissalam

Kisah Nabi Syu’aib ‘Alaihissalam Nabi Syu’aib ‘alaihissalam tinggal di kota Madyan yang letaknya di Yordania sekarang. Ketika itu, masyarakatnya kafir kepada Allah dan melakukan berbagai kemaksiatan, seperti membajak dan merampas harta manusia yang melintasi mereka. Mereka juga menyembah pohon lebat yang disebut Aikah. Mereka bermuamalah buruk dengan manusia, menipu dalam melakukan jual beli dan mengurangi takaran dan timbangan. Maka Allah mengutus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka bernama Nabi Syu’aib ‘alaihissalam. Beliau mengajak mereka beribadah kepada Allah dan tidak berbuat syirik, melarang mereka mengurangi takaran dan timbangan serta melarang melakukan pembajakan, dan melarang berbuat buruk lainnya. Nabi Syu’ab ‘alaihissalam berkata kepada mereka, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan yang berhak disembah bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganl...

Bersungguh-sungguh Dalam Agama

Bersungguh-sungguh Dalam Agama Kita banyak menemui orang yang berpura-pura salih, baik yang sadar ataupun tidak sadar. Tapi hampir tidak ada Muslim yang berpura-pura fasik, setidaknya scara sengaja Karena dalam Islam kita tidak boleh berpura-pura beriman, iman itu 100% dan tidak bisa dibuat-buat. Walau kita punya maksud tertentu, keimanan tetap harus dipegang Yang tidak beragama, atau yang agamanya tidak memiliki aturan yang lengkap, akan menghalalkan segala caranya mencapai tujuan, pokoknya asal tujuannya tercapai Berpura-pura menjadi Muslim itu sudah biasa dilakukan oleh orang-orang, tapi tidak ada Muslim berilmu yang berpura-pura menjadi orang yang kafir, sebab tak boleh Lebih daripada itu, yang mendapatkan hidayah Islam dengan benar, maka dia akan membanggakan Islam melebihi segala, hingga tak ada yang lebih layak dari Islam Kadang, orang yang beriman memang diuji, sebab mereka tak boleh balas membohongi ketika dibohongi, tetap rendah hati walau orang lain tinggi hati dan sombong S...

Doa Sebelum Makan Yang Sahih

Dari ‘Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, . « يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ . “Wahai Ghulam, bacalah “bismillah”, makanlah den...

Jangan Sampai Melalaikan Peringatan Dan Kewajiban • Umat Muhammadiyah

Jangan Sampai Melalaikan Peringatan Dan Kewajiban • Umat Muhammadiyah Selain tidak boleh melalaikan kewajiban, kita juga tidak boleh melalaikan peringatan. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang lalai. . . #muhammadiyah #lensamu #takwa #iman #istiqomah #berkah #allahuakbar #alhamdulilah #islam #nasehat #muhasabah #islam #pencerahan #gerakanpembaruan #muhammadiyahgerakanku #ayatsuci #kekuatanalquran #teladan #petuahhidup #petunjukAllah #nasehat #berkemajuan #akhlakulkarimah #taat #hadist #kebaikanislam #muhasabah #ayojadibaik #hijrah

Tidur Berbaring Setelah Witir

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Mis'ar dan Sufyan dari Sa'd bin Ibrahim dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman dari 'Aisyah ia berkata, "Aku tidak pernah mendapati Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di akhir malam kecuali dalam keadaan tidur. " Waki' berkata, "Yakni setelah shalat witir. " - HR. Ibnu Majah

Pertanggungjawaban Organ Tubuh Dihari Kiamat

Telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah memberitakan kepada kami Sufyan dari Yahya bin Abdullah dari Salim bin Abu Al Ja'd ia berkata; Seorang laki-laki datang kepada Ibnu Abbas lalu menyebutkan sebuah hadits, lalu ia berkata; Sungguh aku telah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat akan datang orang terbunuh dengan membawa kepalanya." Entah beliau bersabda: "Dengan tangan kiri atau kanannya, urat-urat lehernya tertarik di hadapan 'Arsy Ar Rahman Tabaraka wa Ta'ala, ia berkata; Wahai Rabbku, tanyakan kepada orang ini mengapa ia membunuhku?" HR. Ahmad

Doa Memohon kemudahan

Doa Memohon kemudahan. . Pada kesempatan pagi penuh barokah ini, kami ingin berbagi dengan follower sekalian sebuah do’a yang bermanfaat. Do’a ini adalah do’a yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berisi permohonan berbagai kemudahan dalam segala urusan. Semoga bermanfaat. . Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, . اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَ...