Langsung ke konten utama

Takdir Cinta

Takdir cinta

Muslimah Cantik Indonesia

Sekuat apapun tekad hati
Sekeras apapun usaha diri
Dalam memaksakan sebuah rasa
Hanya akan berakhir sakit dan kecewa

Dan karena hidup telah digariskan
Sebagai hamba yang hanya bisa berusaha
Memelas memohon kebaikan Tuhannya
Tentang seorang yang telah menawan hati dan jiwa

Rasa dan keinginan yang terlanjur dalam
Sering memaksa diri berlebihan dalam melangkah
Menggila di dalam hayal dan angan diri
Yang tak jarang berbuah kecewa dalam hati
Karena keinginan yang tak sejalan dengan kenyataan

Mungkin hanya berharap dan terus berharap
Agar keinginan hati dapat terlaksana
Meraih kebahagiaan di atas keindahan
Bersama dengan sang pelita hati
Dalam ikatan cinta yang teramat di ingini

Tapi sekuat apapun diri dalam melangkah
Hanya akan berakhir dengan kecewa
Bila tak sejalan dengan takdir yang telah di gariskanNya

Aku hanya akan berserah diri dan meminta kepadaNya
Dan bilapun memang cinta ini tak terlaksana
Aku akan ikhlas
Karena yang kutahu Tuhanku selalu baik kepada hambaNya
Biarlah cinta ini ku sandarkan pada KehendakNya
Tetap hidup atau akan redup biarlah Dia yang mengaturnya

Dan tetap akan kulanjutkan drama kehidupan ini
Dengan atau tanpa takdir cinta yang sempat singgah di hati
Kalaupun tidak disini
Semoga nanti kita bisa berjumpa lagi di JannahNya
Ku yakin aku kan tetap bahagia
Walaupun nanti di jannah, Kita tak serumah. 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian : Tafsir Surat Al-Buruj - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Hukum Main Musik Rebana

HUKUM MEMAINKAN ALAT MUSIK REBANA . Guru kami, Syaikh Sa’ad bin Turkiy Al Khotslan mendapat pertanyaan: . “Kami berharap dari engkau wahai Syaikh penjelasan mengenai hukum duff (rebana). Kapan dibolehkan? Apakah duff boleh dimainkan oleh laki-laki dan perempuan? Apakah ada perbedaan antara hukum memainkan dan mendengarnya?” . Jawab beliau hafizhohullah: . Perlu diketahui bahwa hukum asal duff termasuk alat musik. Mengenai duff diterangkan dalam hadits shahihain (Bukhari-Muslim) pada kisah dua budak wanita yang memukul duff di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas ketika itu Abu Bakr datang dan bersikap keras, “Apakah alat musik setan di rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” . Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Biar mereka berdua wahai Abu Bakr. Sesungguhnya setiap umat memiliki hari raya. Dan sekarang adalah hari raya kita umat Islam.” . Dalam hadits ini, jelas Abu Bakr menganggap duff sebagai alat musik setan. . Nabi shallallahu ‘alaihi wa ...

Kajian Umum : Saat Hidayah Menyapa - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kisah Lengkap Nabi Yusuf ‘Alaihissalam

Yusuf ‘Alaihissalam Bermimpi Pada suatu malam ketika Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya. Saudara-saudara Yusuf Berniat Buruk Kepada Yusuf Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih sayang itu beralih kepada mereka. Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuan...

Kitab Tauhid - Bab Syafaat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Tatkala Bersendirian - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Nasihat Kepada Wanita Muslimah - Ustadz Dr. Firanda Andirj...

Ceramah Singkat : Meninggal Menuju Tempat Kerja, Apakah Syahid - Ustadz ...

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-37 - Ustadz Dr. Fir...