Langsung ke konten utama

Waspada Islam KTP Dan Munafik • Aulia Izzatunisa

Diantara kesalahan fatal seorang muslim ialah apabila ia MERASA AMAN dengan keislamannya... Merasa kalau sudah beridentitas 'Islam', maka berarti akan terus menjadi muslim sampai mati (tanpa peduli dengan AMALANnya)...

Tidakkah ia tahu bahwa MUNAAFIQ pun adalah orang yang MENGAKU-NGAKU muslim, sementara MENYEMBUNYIKAN KEKUFURAN di dalam HATInya!? Yang mana disisi Allah, TIDAK DIANGGAP sebagai Muslim?!

Adakah ia lupa bahwa seorang muslim pun BISA BATAL KEISLAMANnya dikarenakan UCAPAN atau PERBUATAN, sehingga TIDAK LAGI dianggap sebagai seorang muslim karenanya!?

Bahkan bukankah dalam al-Qur'an, setelah Allah menyebutkan keutamaan Nabi-Nabinya, maka Dia berfirman: وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ [[Sekiranya mereka (para nabi dan Rasul tersebut) mempersekutukan/mengkufuri Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan... (Al-An'am: 88)]]

Maka siapakah selain dari mereka yang merasa aman dari kesyirikan dan kekufuran setelah ini!?! Selama kita khawatir jatuh pada kekufuran, maka selama itu kita akan menjaga diri kita... Adapun jika merasa aman, maka khawatirnya, hal ini akan menjatuhkan kita ke dalamnya, sedangkan kita tidak menyadari...

Berkata al-Hasan al-Bashriy: مَا خَافَهُ إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا أَمِنَهُ إِلَّا مُنَافِقٌ [[“Tidak ada yang khawatir akan kemunafikan melainkan seorang mukmin, dan tidak ada yang merasa aman darinya melainkan seorang munafik.”]]

Berkata Imam ibnu Hajar: فَمَنْ أَصَرَّ عَلَى نِفَاق الْمَعْصِيَة خُشِيَ عَلَيْهِ أَنْ يُفْضِي بِهِ إِلَى نِفَاق الْكُفْر [["Siapa yang terus menerus mengerjakan nifak maksiat; maka dikhawatirkan hal itu akan menggiringnya kepada nifak kufur." (Fath al-Baari: 1/138, kutipan)]]

Maka jangan sampai kita wafat, sedangkan kita telah MEMBATALKAN KEISLAMAN kita, sedangkan kita tidak menyadari, na'uudzubillaah.

Karena siapa yang wafat dalam keadaan demikian, maka merekalah yang dimaksud dengan apa yang difirmankanNya: وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا [[Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (al-Furqan: 23)]], na'uudzubillaah

Semoga Allah menjauhkan kita sejauh-jauhnya dari kesyirikan dan kekufuran; serta memberi petunjuk keislaman dan keimanan pada kita semua, serta menetapkan kita diatasnya hingga wafat kita..

Allahumma Aamiin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian : Tafsir Surat Al-Buruj - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Hukum Main Musik Rebana

HUKUM MEMAINKAN ALAT MUSIK REBANA . Guru kami, Syaikh Sa’ad bin Turkiy Al Khotslan mendapat pertanyaan: . “Kami berharap dari engkau wahai Syaikh penjelasan mengenai hukum duff (rebana). Kapan dibolehkan? Apakah duff boleh dimainkan oleh laki-laki dan perempuan? Apakah ada perbedaan antara hukum memainkan dan mendengarnya?” . Jawab beliau hafizhohullah: . Perlu diketahui bahwa hukum asal duff termasuk alat musik. Mengenai duff diterangkan dalam hadits shahihain (Bukhari-Muslim) pada kisah dua budak wanita yang memukul duff di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas ketika itu Abu Bakr datang dan bersikap keras, “Apakah alat musik setan di rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” . Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Biar mereka berdua wahai Abu Bakr. Sesungguhnya setiap umat memiliki hari raya. Dan sekarang adalah hari raya kita umat Islam.” . Dalam hadits ini, jelas Abu Bakr menganggap duff sebagai alat musik setan. . Nabi shallallahu ‘alaihi wa ...

Kajian Umum : Saat Hidayah Menyapa - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kisah Lengkap Nabi Yusuf ‘Alaihissalam

Yusuf ‘Alaihissalam Bermimpi Pada suatu malam ketika Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya. Saudara-saudara Yusuf Berniat Buruk Kepada Yusuf Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih sayang itu beralih kepada mereka. Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuan...

Kitab Tauhid - Bab Syafaat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Tatkala Bersendirian - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Nasihat Kepada Wanita Muslimah - Ustadz Dr. Firanda Andirj...

Ceramah Singkat : Meninggal Menuju Tempat Kerja, Apakah Syahid - Ustadz ...

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-37 - Ustadz Dr. Fir...