Langsung ke konten utama

Tatacara Membalas Bully Dan Cacian Menurut Islam



Kalau kita dipermalukan, pasti ingin pula mempermalukannya bukan?!
Kalau kita dicela, pasti ingin pula membalas dengan celaan bukan?!
Ya, hampir watak setiap orang yang disakiti dan dizalimi seperti itu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Namun lihatlah betapa mulianya akhlak yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika kita dipermalukan dan dihina, maka kita tidak perlu balas dengan menghina dan mencela orang tersebut walau kita tahu kekurangan yang ada pada dirinya dan bisa menjatuhkannya. Biarlah akibat jelek dari mencela dan menjatuhkan itu akan ditanggungnya di akhirat.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang hadits di atas, “Hendaklah setiap orang memiliki sifat mudah memaafkan yang lain. Tidak semua isu yang sampai ke telinganya, ia terima mentah-mentah, lantas ia membenci orang yang menyuarakan isu yang tidak menyenangkan tersebut. Hendaklah setiap orang memiliki sifat pemaaf. Karena Allah sangat menyukai orang yang memiliki sifat mulia tersebut, yang mudah memaafkan yang lain. Lantaran itu, ia akan diberi ganjaran. Karena jika dibalas dengan saling mempermalukan dan menjatuhkan, pasti konflik yang terjadi tak kunjung usai. Permusuhan akan tetap terus ada. Jika malah dibalas dengan diam, maka rampunglah perselisihan yang sedang berkecamuk.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 4: 297).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Syaikh juga menjelaskan bagaimanakah sifat ibadurrahman, "
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. ” (QS. Al Furqon: 63).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Syaikh Muhammad membicarakan ayat di atas, “Jika ada orang jahil mengejek, maka balaslah dengan mengucapkan doa kebaikan untuknya semisal mengucapkan ‘Jazakallah khoiron‘ (artinya: semoga Allah membalas kebaikanmu). Lalu berpalinglah darinya. Tidak perlu berbicara dan melakukan hal lainnya.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 4: 297-298).
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Semoga nasihat ini bisa bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syarah Hadist Arba'in 1 | Urgensi Niat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Dauroh 'Mengenal Asma'ul Husna' Sesi 2 - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.

Perjanjian Yang Kuat Dalam Islam

PERJANJIAN YANG KUAT Diantara perjanjian yang paling kuat adalah pernikahan, karena akad nikah adalah perjanjian dengan nama Allah, dan Allah menyebutnya sebagai perjanjian yang kuat. Allah 'azza wa jalla berfirman, وَأَخَذْنَ مِنْكُمْ مِيثَاقًا غَلِيظًا . "Dan isteri-isterimu telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." [An-Nisa: 21] Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُم أَخَذتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللَّهِ وَاستَحلَلتُم فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ . “Bertakwalah kepada Allah dalam memperlakukan para wanita, karena kalian telah mengambil mereka (sebagai istri) dengan perjanjian Allah dan menghalalkan hubungan suami istri dengan kalimat Allah.” [HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu] Dan setiap perjanjian adalah amanah, maka para istri adalah amanah Allah di pundak suami untuk diperlakukan dengan baik, dan kelak Allah 'azza wa jalla akan meminta pertanggung jawaban atas amanah ini di hari kiamat. Al-Ima

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-30 - Ustadz Dr. Fir...

Apakah Amalan Yang Gugur Bisa Kembali - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, ...

Kajian Umum : Fiqh Bermedia Sosial - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Kemuliaan Sholat Malam - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc,...

Kajian Sirah Bahtera Nabi Nuh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Hijrah, Sejarah Dan Ibroh - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc...