Langsung ke konten utama

Sunnah Seperti Perahu Nabi Nuh

SUNNAH ADALAH PERAHU NABI NUH, SIAPA YANG MENAIKINYA SELAMAT WALAU OMBAK SETINGGI GUNUNG

Saudaraku rahimakumullaah, tidak ada satu pun yang selamat tanpa menaiki perahu nabi Nuh 'alaihissalaam, putra beliau sendiri pun tidak selamat. Allah 'azza wa jalla berfirman, "Dan perahu itu berlayar membawa mereka menerjang ombak laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh: 'Wahai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu bersama orang-orang yang kafir'.
Anak beliau menjawab: 'Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!' Nuh berkata: 'Tidak ada yang dapat menghalangi azab Allah di hari ini selain Allah terhadap orang yang Dia rahmati'. Dan akhirnya ombak menghalangi antara keduanya; maka anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." [Hud: 42-43]

Demikian pula sunnah Nabi Muhammad shallallaahu'al
aihi wa sallam, barangsiapa berpaling darinya maka ia akan celaka. Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh aku telah meninggalkan kalian di atas sesuatu yang putih, malamnya bagaikan siangnya (jelas dan terang), tidak seorang pun yang berpaling darinya sepeninggalku kecuali ia akan binasa.
Barangsiapa yang hidup sepeninggalku maka ia akan melihat perselisihan yang banyak (munculnya berbagai kesesatan), maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan ajaran yang kalian ketahui dari sunnahku dan sunnah al-khulafa ar-rasyidin yang telah mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian.
Dan hendaklah kalian menaati pemerintah kalian, walau yang memimpin kalian seorang budak Habasyah, karena seorang mukmin seperti onta yang penurut, yang selalu taat dalam kebaikan." [HR. Ibnu Majah dari Al-'Irbadh bin Sariyah radhiyallahu'anhu, Ash-Shahihah: 937]

Al-Imam Malik rahimahullah berkata,
.
‎ﺍﻟﺴُّﻨَّﺔُ ﺳَﻔِﻴﻨَﺔُ ﻧُﻮﺡٍ ﻣَﻦْ ﺭَﻛِﺒَﻬَﺎ ﻧَﺠَﺎ ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﺨَﻠَّﻒَ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﻏَﺮِﻕَ
.
"Sunnah ibarat perahu nabi Nuh 'alaihissalaam, barangsiapa menaikinya maka ia selamat, dan barangsiapa tidak menaikinya maka ia tenggelam." [Tarikh Baghdad, 7/336]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian : Tafsir Surat Al-Buruj - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Hukum Main Musik Rebana

HUKUM MEMAINKAN ALAT MUSIK REBANA . Guru kami, Syaikh Sa’ad bin Turkiy Al Khotslan mendapat pertanyaan: . “Kami berharap dari engkau wahai Syaikh penjelasan mengenai hukum duff (rebana). Kapan dibolehkan? Apakah duff boleh dimainkan oleh laki-laki dan perempuan? Apakah ada perbedaan antara hukum memainkan dan mendengarnya?” . Jawab beliau hafizhohullah: . Perlu diketahui bahwa hukum asal duff termasuk alat musik. Mengenai duff diterangkan dalam hadits shahihain (Bukhari-Muslim) pada kisah dua budak wanita yang memukul duff di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas ketika itu Abu Bakr datang dan bersikap keras, “Apakah alat musik setan di rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” . Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Biar mereka berdua wahai Abu Bakr. Sesungguhnya setiap umat memiliki hari raya. Dan sekarang adalah hari raya kita umat Islam.” . Dalam hadits ini, jelas Abu Bakr menganggap duff sebagai alat musik setan. . Nabi shallallahu ‘alaihi wa ...

Kajian Umum : Saat Hidayah Menyapa - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kisah Lengkap Nabi Yusuf ‘Alaihissalam

Yusuf ‘Alaihissalam Bermimpi Pada suatu malam ketika Yusuf masih kecil, ia bermimpi dengan mimpi yang menakjubkan. Ia bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya. Ketika ia bangun, maka ia langsung mendatangi ayahnya, Nabi Ya’qub ‘alaihissalam menceritakan mimpinya itu. Ayahnya pun langsung memahami takwilnya, dan bahwa akan terjadi pada anaknya suatu urusan yang besar. Maka ayahnya segera mengingatkan Yusuf agar tidak menceritakan mimpinya itu kepada saudara-saudaranya yang nantinya setan akan merusak hubungan mereka dan berhasad kepadanya atas pemberian Allah itu. Yusuf pun menaati saran ayahnya. Saudara-saudara Yusuf Berniat Buruk Kepada Yusuf Nabi Ya’qub ‘alaihissalam sangat sayang kepada Yusuf sehingga membuat saudara-saudaranya merasa iri dengannya. Mereka pun berkumpul untuk membuat makar kepadanya agar Yusuf dijauhkan dari ayahnya dan kasih sayang itu beralih kepada mereka. Salah seorang di antara mereka mengusulkan untuk membunuh Yusuf atau membuan...

Kitab Tauhid - Bab Syafaat - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Khutbah Jumat : Tatkala Bersendirian - Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, M.A.

Kajian Umum : Nasihat Kepada Wanita Muslimah - Ustadz Dr. Firanda Andirj...

Ceramah Singkat : Meninggal Menuju Tempat Kerja, Apakah Syahid - Ustadz ...

Ceramah Singkat : Allah Berikan Dunia Kepada Orang Kafir - Ustadz Dr. Fi...

Kajian Kitab : Syarah Kitab Shahih Bukhari Kajian Ke-37 - Ustadz Dr. Fir...