Rahmat Allah Bagi Kita Pelaku Dosa
.
Allah masih sayang kepada kita, tatkala kita bermaksiat…
.
1. Allah masih menutup aib kita…,seandainya Allah membongkar satu saja dosa/aib kita maka betapa malunya kita…
.
2. Allah tidak langsung mengadzab kita…, seandainya Allah langsung mengadzab setiap dosa yang kita lakukan tentu kita tidak akan bisa hidup diatas muka bumi ini..tentu kita akan segera binasa sebelum sempat bertaubat.
.
3. Bahkan Allah masih terus memberikan rezki kepada kita…bahkan terkadang ditambah rizki kita, apakah kita tidak malu..? Bermaksiat tapi terus dibaiki oleh Allah…??
.
4. Allah selalu memberi kesempatan bertaubat bagi kita…bahkan hingga nafas terakhir kita.
.
5. Bahkan Allah sangat gembira pada hambanya yang bertaubat…(padahal baru saja sang hamba tenggelam dalam kemaksiatan).
.
6. Allah juga memberi ganjaran besar bagi kita yang bertaubat… lantas.. kenapa kita masih menunda taubat?, kenapa masih beristigfar tapi dengan hati lalai? Apakah kita terus demikian hingga Allah cabut rahmatNya sehingga kita meninggal dalam berlumuran dosa…?
Muslimah Cantik Indonesia, Di musim penghujan seperti ini geledek, petir dan halilintar seringkali muncul tak terduga. Seperti datangnya hujan yang tak terkira. Sebagian orang mengatakan bahwa hujan adalah petanda turunnya rahmat. Karena air itu sendiri merupakan unsur terpenting dalam kehidupan. Akan tetapi jikalau volume air diluar kemampuan daya tampung maka tak ayal lagi air hujan berubah menjadi suatu hal yang menghawatirkan. . Kekhawatiran itu tidak hanya karena air hujan, tetapi juga dampak yang setelahnya. Masuk angin, badan meriang, banjir dan lain sebagainya. Akan tetapi kekhawatiran itu masih bersifat praduga adanya. Berbeda dengan kekhawatiran yang timbul akibat datanya geledek ataupun petir yang diawali dengan secercah cahaya menyilaukan. Biasanya orang-orang lantas berkomat-kamit menyebut dan berdoa. Adapun doa yang sesuai dengan kondisi ini adalah: . اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك . Allahumma la taqtulna bighadhabika wala tuhlikna bi’adzabika ...
Komentar
Posting Komentar